Tugas Besar Kontrol Rumah Kaca

[menuju akhir]

 1. Tujuan [kembali]

    • Mengetahui bentuk rangakain aplikasi untuk kontrol rumah kaca menggunakan sensor pir, sensor lm35, touch sensor, sensor UV, dan sensor soil moisture
    • Dapat mensimulasikan rangkaian di aplikasi proteus
    • Menyelesaikan tugas besar dari Bapak Darwinson


2. Alat dan Bahan  [kembali]

     ALAT:

1.  Ground

Sistem ground yang merupakan sebuah titik referensi tegangan yang memiliki nilai “nol”. Titik “nol” pada listrik AC & DC Untuk rangkaian DC, ground merupakan jalur kabel listrik yang berhubungan dengan kutub negatif (-) dari baterai/accu. Atau dengan kata lain ground ini digunakan untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian.

2. Multimeter

Multimeter adalah sebuah peralatan khusus yang digunakan untuk mengukur komponen listrik. Mulai dari mengukur hubungan Arus litrik (Ampere), Tegangan listrik (Voltage), Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi dari suatu rangkaian listrik. Berdasarkan fungsi dasarnya tersebut, alat ini sering disebut dengan AVO meter (Ampere, Voltage, Ohm).

    •  

      Spesifikasi:






       


      3. Power supply

      Power supply atay catu daya adalah suatu alt listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik maupun elektronika lainnya.



      Berfungsi sebagai sumber daya bagi sensor ataupun rangkaian. Spesifikasi :
      Input voltage: 5V-12V
      Output voltage: 5V
      Output Current: MAX 3A
      Output power:15W
      conversion efficiency: 96%

BAHAN :

OUTPUT :

1.  IC Op Amp

Op amp tipe LM741 ini dirangkai menjadi non inverting amplifier sebagai penguat tegangan.Op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan arus searah yang memiliki bati sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.

p Amp - LM741

Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.




Konfigurasi PIN LM741



      • Spesifikasi:



        2. Resistor

            Digunakan untuk menghambat arus agar tidak terlalu besar.



        Resistor berfungsi untuk menghambat serta mengatur arus listrik dalam rangkaian 

        Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V = IR). 

        Cara menghitung nilai resistor:
        Tabel warna

         

        Contoh :

        Gelang ke 1 : Coklat = 1
        Gelang ke 2 : Hitam = 0
        Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
        Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
        Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

        Spesifikasi



         

        3. NPN Transistor

            Digunakan untuk menghidupkan Motor.





        Spesifikasi

        1. DC current gain maksimal 800

        2. Arus Collector kontinu (Ic) 100mA

        3. Tegangan Base-Emitter (Vbe) 6V

        4. Arus Base maksimal 5mA 

         

        4. Motor(Kembali)

            Sebagai keluaran (output) yang menyatakan rangkaian jalan ketika motor hidup.





         




        Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
        Spesifikasi

        Pinout

        Grafik Respons:

        INPUT:
         5.  Sensor LM35

             Digunakan untuk mendeteksi suhu ruangan dengan output sebesar 10mV/Celcius.

         



        Spesifikasi teknis:

        ·         Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.

        ·         Lineritas +10 mV/ º C.

        ·         Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.

        ·         Range +2 º C – 150 º C.

        ·         Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.

        ·         Arus yang mengalir kurang dari 60 μA.



         

         6Sensor Ultraviolet (APDS – 9002)

        Sensor yang mendeteksi adanya cahaya terang dan gelap.

        Pinout
        Spesifikasi

        Grafik Respon Sensor

        7. Relay

        Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau swirch elektrik 





        Spesifikasi:

         




        8. Baterai

        Baterai merupakan suatu komponen elektronika yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian.

         
        Baterai merupakan sebuah alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Pada percobaan kali ini, baterai berfungsi sebagai sumber daya atau.

        Spesifikasi dan Pinout Baterai

        • Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
        • Output voltage: dc 1~35v
        • Max. Input current: dc 14a
        • Charging current: 0.1~10a
        • Discharging current: 0.1~1.0a
        • Balance current: 1.5a/cell max
        • Max. Discharging power: 15w
        • Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
        • Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
        • Ukuran: 126x115x49mm
        • Berat: 460gr
            

        9) Power Suply


        Berfungsi sebagai sumber daya bagi sensor ataupun rangkaian. Spesifikasi :
        Input voltage: 5V-12V
        Output voltage: 5V
        Output Current: MAX 3A
        Output power:15W
        conversion efficiency: 96%


         






         10.Dioda

        Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).



        Spesifikasi:



         

        11.PIR Sensor

        Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.






         

        12.Touch Sensor



         

        Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.

        13.Switch atau Button

        Switch adalah suatu komponen jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat untuk meneruskan data ke perangkat yang dituju.
        Pinout

        Spesifikasi:
      • 14.  Sensor Soil Moisture

          Spesifikasi dari Sensor Soil Moisture :

        • Tegangan Operasi: 3.3V hingga 5V DC
        • Operasi Saat Ini: 15mA
        • Output Digital - 0V hingga 5V, Level pemicu yang dapat disesuaikan dari preset
        • Output Analog - 0V hingga 5V berdasarkan radiasi infra merah dari nyala api yang jatuh pada sensor
        • LED menunjukkan keluaran dan daya
        • Ukuran PCB: 3,2 cm x 1,4 cm
        • Desain berbasis LM393
        • Mudah digunakan dengan Mikrokontroler atau bahkan dengan IC Digital / Analog normal
        •  Kecil, murah, dan mudah didapat

        Konfigurasi Sensor Soil Moisture  :


    3. Dasar Teori [kembali]

    1. Sensor LM35

    Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyaikeluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.



     

    IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 μ A dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan. Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat dikalibrasikan langsung dalam C (celcius), LM35 ini difungsikan sebagai basic temperature sensor. 

    IC LM 35 adalah :
    • – Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
    • – Lineritas +10 mV/ º C.
    • – Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
    • – Range +2 º C – 150 º C.
    • – Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
    • – Arus yang mengalir kurang dari 60 μA

     


     2.PIR Sensor

    Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :



     

    3. Transistor NPN

    Termasuk dalam komponen semikonduktor aktif adalah transistor, Transistor sebenarnya kepanjangan dari Transfer dan Varistor. Mengenal karakteristiknya transistor terbagi dua kategori ialah  Bipolar Junction Transistor (BJT)  dan Unipolar Transistor. Kerja transistor pada dasarnya difungsikan sebagai saklar elektronik (Switching) dan penguat sinyal (Amplifier).

    Sekitar tahun 1947an, Tiga orang ilmuwan fisika asal Amerika yaitu William Shockley beserta rekannya John Barden, dan W. H Brattain yang tergabung sebagai peneliti pada sebuah laboratorium milik perusahaan AT&T Bell, merekalah yang berhasil pertama kali menemukan TransistorTransistor adalah nama yang diberikan oleh ilmuwan John Robinson karena sifat kerjanya komponen ini yang dapat menghantarkan energi dengan kekuatan daya hantar dapat ditentukan dengan cara mengatur nilai tahanan pada bias pengontrolnya. Pernyataan ini sesuai dengan kepanjangan kata dari transistor yaitu Transfer (Pemindahan) dan Varistor (Variable Resistor). Dan sekitar tahun 1958an, komponen transistor mulai digunakan pada rangkaian elektronik dalam projek-projek penelitian para ilmuwan tersebut.



    Jenis Transistor:

    1.      Bipolar Junction Transistor (BJT)

    Bi artinya dua dan Polar asal kata dari polarity yang artinya polaritas, dengan kata lain bipolar junction transistor (BJT) adalah jenis Transistor yang memiliki dua polaritas yaitu hole (lubang) atau elektron sebagai carier (pembawa) untuk menghantarkan arus listrik. Prinsip dasar konstruksinya disusun seperti dari dua buah dioda yang disambungkan pada kutub yang sama yaitu Anoda dengan anoda sehingga menghasilkan transistor jenis NPN atau Katoda dengan katoda yang menjadi transistor jenis PNP.

    2.      Unipolar Junction Transistor (UJT

    Pada transistor UJT hanya satu polaritas saja yang dijadikan carier/pembawa muatan arus listrik, yaitu elektron saja atau hole/lubangnya saja, tergantung dari jenis transistor UJT tersebut. Karena prinsip kerjanya transistor ini berdasarkan dari efek medan listrik, maka transistor UJT lebih dikenal dengan nama FET (Field Efect Transistor) atau Transistor Efek Medan.



    Rumus:



     





    Transistor

    Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.

    1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.

    2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.

    3. Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.
     

    Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Selain itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. 


    Rumus-rumus transistor:
    Spesifikasi :
      • Bi-Polar Transistor
      • DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
      • Continuous Collector current (IC) is 100mA
      • Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.6V
      • Base Current(IB) is 5mA maximum
    Konfigurasi Transistor
    Konfigurasi Common Base adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT.  Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor  dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.

    Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan  Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis.

    Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output. Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.

     

    4.      IC OP AMP

    Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.



    b. Inverting dan non inverting amplifier



     



     





     

     

    Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

    a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = )

    b. Impedansi input tak berhingga (rin = )

    c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = )

    d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)

     



    Grafik input dan output op amp

     Op Amp - LM741


    Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
    Karakteristik penguat ideal adalah:

    • Gain sangat besar (AOL >>). Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga, serta pada rentang frekuensi yang luas.
    • Impedansi input sangat besar (Zi >>). Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.
    • Impedansi output sangat kecil (Zo <<).

    Konfigurasi PIN LM741:
    Spesifikasi:

    Respons karakteristik kurva I-O:

     

    5.      Resistor 

    Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.

    Rumus dari Rangkaian Seri Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

    Rumus dari Rangkaian paralel Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

    Rumus resistor dengan hukum ohm: R = V/I



     


    Contoh :
    Gelang ke 1 : Coklat = 1
    Gelang ke 2 : Hitam = 0
    Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
    Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
    Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.



    6. Motor

    Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.

    Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.



     


     


    Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
    Spesifikasi

    Pinout

    Grafik Respons:









    7.Sensor Ultraviolet (APDS – 9002)

    Sensor yang mendeteksi adanya cahaya terang dan gelap.

    Pinout
    Spesifikasi


    Grafik Respon Sensor

     

    8.Touch Sensor



     

    Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.

    Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.




    Pin Out
    Spesifikasi
    Grafik Respon Sensor Touch


    Sensor Kapasitif

    Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.

    Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.

    Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.

    Sensor Resistif

    Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.

    Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).

    Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.

    9.Sensor PIR

    Sensor pir adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor pir ini bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar

    Pinout

     Spesifikasi:

    • Vin : dc 5v 9v.
    • Radius : 180 derajat.
    • Jarak deteksi : 5 7 meter.
    • Output : digital ttl.
    • Memiliki setting sensitivitas.
    • Memiliki setting time delay.
    • Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm.
    • Berat : 10 gr.
    Grafik Respons Sensor PIR


    10.Sensor Ultraviolet (APDS – 9002)

    Sensor yang mendeteksi adanya cahaya terang dan gelap.

    Pinout
    Spesifikasi


    Grafik Respon Sensor




















    11. Dioda

    Spesifikasi

    Dioda adalah komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Sebuah Dioda dibuat dengan menggabungkan dua bahan semi-konduktor tipe-P dan semi-konduktor tipe-N. Ketika dua bahan ini digabungkan, terbentuk lapisan kecil lain di antaranya yang disebut depletion layer. Ini karena lapisan tipe-P memiliki hole berlebih dan lapisan tipe-N memiliki elektron berlebih dan keduanya mencoba berdifusi satu sama lain membentuk penghambat resistansi tinggi antara kedua bahan seperti pada gambar di bawah ini. Lapisan penyumbatan ini disebut depletion layer.
     
    Ketika tegangan positif diterapkan ke Anoda dan tegangan negatif diterapkan ke Katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias maju. Selama keadaan ini tegangan positif akan memompa lebih banyak hole ke daerah tipe-P dan tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke daerah tipe-N yang menyebabkan depletion layer hilang sehingga arus mengalir dari Anoda ke Katoda. Tegangan minimum yang diperlukan untuk membuat dioda bias maju disebut forward breakdown voltage.

    Jika tegangan negatif diterapkan ke anoda dan tegangan positif diterapkan ke katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias terbalik. Selama keadaan ini tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke material tipe-P dan material tipe-N akan mendapatkan lebih banyak hole dari tegangan positif yang membuat depletion layer lebih besar dan dengan demikian tidak memungkinkan arus mengalir melaluinya. Kondisi ini hanya terjadi pada dioda yang ideal, kenyataannya arus yang kecil tetap dapat mengalir pada bias terbalik dioda.









    Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
    1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
    2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
    3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan.
    4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.
    5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.

    Untuk menentukan arus zenner  berlaku persamaan:
    Keterangan:

    Pada grafik terlihat bahwa pada tegangan dibawah ambang batas tegangan mundur (reverse) sebuah dioda akan tembus (menghantar) dan tidak bisa menahan lagi. Batas ini disebut dengan area tegangan breakdown dioda. Kondisi dioda pada area ini adalah tembus atau menghantar dan tidak menghambat. Kemudian pada level tegangan diantara tegangan breakdown dan tegangan forward terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off. Pada area ini kondisi dioda adalah menahan atau tidak mengalirkan arus listrik


    12. Sensor Soil Moisture
                Soil Moisture Sensor merupakan module untuk mendeteksi kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan microcontroller seperti arduino.Sensor kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan pada sistem pertanian, perkebunan, maupun sistem hidroponik mnggunakan hidroton.

                Soil Moisture Sensor dapat digunakan untuk sistem penyiraman otomatis atau untuk memantau kelembaban tanah tanaman secara offline maupun online. Sensor yang dijual pasaran mempunyai 2 module dalam paket penjualannya, yaitu sensor untuk deteksi kelembaban, dan module elektroniknya sebagai amplifier sinyal.


    Logo Sensor Soil Moisture di proteus: 


    4. Rangkaian [kembali]

    A. Prosedur percobaan  

    ·        Buka aplikasi proteus

    ·         Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan,            diambil dari library proteus

    ·         Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan

    ·         Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan

    ·         Jalankan simulasi rangkaian.

    B. Gambar Rangkaian



    Prinsip Kerja

    1.       1. Sensor Analog LM35 yang berada dibawah plafon rumah

    Sensor LM35 akan mendeteksi suhu sehingga sehingga pada suhu yang terlalu tinggi kipas pendingin akan hidup. Pada rangkaian suhu ruangan ini digunakan sensor LM35, dimana nantinya pendingin akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan telah mencapai suhu lebih dari 30 derjat celcius.

    Ketika berada pada suhu >30 derajat, arus sumber tegangan sebesar 3V masuk ke sensor LM35 sehingga arus akan mengalir menuju ke kaki non inverting op amp. 1° pada sensor LM35 sama dengan 0,01 V sehingga ketika suhu 32 tegangan yg terbaca dikaki non inverting op amp adalah 0,01x32= 0,32V.  Rangkaian yang dipakai adalah rangkaian detektor non inverting. Dimana pada rangkaian detektor non inverting itu terdapat tegangan referensi yang dapat diatur menggunakan potensiometer dengan maksimal tegangan sebesar 1V.  Cara mencari nilai tegangan referensi, persentase potensiometer yang dipakai dikali maksimal tegangan referensi, akan didapatkan (30%x1=0,30V). Kemudian, di rangkaian detektor non inverting, terdapat tegangan saturasi yang dimana ketika tegangan input lebih besar  tegangan referensi maka output yg dihasilkan adalah +Vsat. Namun apabila tegangan input lebih kecil dari tegangan referensi maka outputnya -Vsat. Didapat dgn rumus (+-vsat= +-vs+-2) sehingga yang kita dapatkan pada rangkaian ini yaitu karena  tegangan input >= tegangan referensi, kita dapatkan +vsat sebesar 8,01V. Arus akan melewati R11 dimana pada R11 terdapat hambatan sebesar 10k. Kemudian arus memasuki kaki basis transistor sehingga tegangan yg terbaca pada kaki base adalah vbe = vcc-Ib.rb (9-0,008x1000=kurang lebih sekitar 1V an). Karena tegangan pada kaki basis didapat 0,84V, maka transistor akan aktif (transistor aktif ketika tegangan pada kaki basis sebesar >=0,7V). Arus dari sumber tegangan sebesar 9V mengalir menuju relay kemudian ke kaki kolektor lalu emitor dan ke ground. Karena transistor aktif, maka switch relay akan berpindah ke kiri sehingga batrai sebesar  12V mengalir ke motor(kipas) dan motor akan bergerak sehingga pendingin akan menyala secara otomatis.

    Ketika berada pada suhu <30°, maka motor tidak berjalan karena syarat motor berjalan harus >30 derajat. Kemudian relay akan dalam keadaan off dan kipas pendingin akan mati.  Maka arus dari tegangan sumber sebesar 3v akan mengalir ke sensor lm35 dan menuju kaki non inverting op amp, tegangan yg terbaca kita ambil 28, sehingga yg keluar adalah 0,28. Namun karena suhu kurang dari 28, arus tidak dapat mengalir sehingga keluaran dari output negatif dan transistor tidak on, sehingga switch pd relay tidak pindah ke kiri dan motor tidak berjalan.


    2.  Sensor Touch diletakkan di dalam di luar rumah/ruangan

    Sensor Touch untuk membuka/menutup pintu jika kita menyentuh sensor tersebut.

    Ketika orang di luar atau di dalam rumah (ruangan) ingin menyiram tanaman maka mereka akan menekan tombol. Sehingga touch sensor mendeteksi adanya sentuhan. Maka sensor akan berlogika satu atau mendeteksi adanya orang yang menekan tombol sehingga pintu akan terbuka atau tertutup dan arus akan mengalir dari sensor menuju kaki non inverting op amp. Tegangan akan terbaca sebesar 5V. Rangkaian yang dipakai adalah rangkaian buffer/voltage follower dimana penguatan (A=vo/vi=1) sehingga vin = vout sebesar 5V. Arus dari R5 masuk ke kaki basis transistor sehingga tegangan yg terbaca adalah 0.87V kemudian transistor aktif. Dikatakan fixed bias karena ada resistor yg terhubung ke sumber tegangan dan kaki basis. Transistor akan on, sehingga arus dari tegangan sebesar 8V akan mengalir menuju relay lalu kolektor ke emitor dan ke ground. Switch relay akan berpindah dari kiri ke kanan dan tegangan baterai sebesar 12V akan mengalirkan arus. Kemudian arus akan mengalir menggerakkan motor akibatnya pintu terbuka ataupun tertutup ditandai dengan katifnya led berwarna biru, pintu tertutup ditandai dengan aktifnya led berwarna hijau sebagai indicator. 


    3.  Sensor PIR diletakkan di dinding dekat pintu

    Sensor PIR yaitu untuk mendeteksi jika ada orang atau barang di dekat pintu maka sensor PIR akan aktif sehingga membuka pintu kembali.

    Sensor PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian pancaran infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelectric, sinar infra merah mengandung energi panas membuat sensor pyroelectric dapat menghasilkan arus listrik.

    Sensor akan berlogika satu sehingga arus keluar dari sensor dan mengalir ke R1 yang besarnya  10k ohm masuk ke kaki non inverting op amp. Tegangan yg terbaca pada op amp non inverting sebesar 5V, rangkaian yg dipakai adalah non inverting amplifier dimana akan mengalami penguatan dua kali pada Vout. Rumus dari non inverting amplifier adalah (rf/ri+1) Vin sehingga didapatkan (10/10+1)5 = 10V. Kemudian arus melewati R6 yg besarnya 10k ohm, dilanjutkan ke kaki emitor sehingga disebut emitor bias. Karena tegangan pada kaki basis didapatkan sebesar 4,95V dimana >0,6V sehingga transistor aktif. Maka arus dari sumber tegangan 9V akan mengalir ke relay lalu ke kolektor, lalu emitor, lalu ke R14 dan ke ground. Transistor yang dipakai yaitu self bias. Switch relay akan berpindah ke kiri dan tegangan baterai sebesar 12V akan mengalirkan arus ke motor sehingga motor akan bergerak membuka pintu.

    Jika berlogika satu, maka pintu terbuka otomatis. Jika berlogika nol, motor berpindah ke kanan, dan pintu akan tertutup otomatis.


    4.  Sensor UV diletakkan di atap rumah

    Sensor UV berfungsi untuk dimana nantinya jika ruangan terdeteksi gelap maka lampu akan otomatis bercahaya dan sebaliknya jika ruangan terdeteksi terang maka lampu otomatis mati dari sensor cahaya ini hanya digunakan ketika menjelang malam.

    Saat Sensor UV tidak mendeteksi cahaya lagi pada malam hari, maka lampu hidup menerangi ruangan dan motor akan on. Sensor Ultraviolet mendeteksi pencahayaan yang terang sehingga tegangan yang terdeteksi mencapai nilai +0.07V. Tegangan akan diumpankan ke kaki non inverting Op Amp. Disini digunakan Detektor Non Inverting. Rumus Vout = (V1-V2) x Aol. Dimana V1 adalah tegangan di kaki non inverting dan V2 adalah tegangan di kaki inverting. Jadi di dapatkan (0.07 - 0.06) * 200.000 = 2000 dimana hasilnya bernilai + dan nilai tegangan output akan mendekati nilai Vsat+.

    Disini jika nilai tegangan outputnya adalah +3.95V yang lalu diumpankan ke R10 dan diumpankan ke kaki base transistor.

    Vbe yang terdeteksi sebesar +0.79V sehingga transistor on karena Vbe telah melebihi +0.6V.

    Akibat dari transistor on adalah, arus dari power +5V akan mengalir ke relay dan terus ke kaki kolektor dan menuju kaki emitor lalu ke ground.Ketika malam hari hambatan yang ada pada sensor UV sangat tinggi sehingga tidak terjadi arus yang mengakibatkan relay switch ke kiri dan lampu hidup.

    Sebaliknya jika sensor tidak mendeteksi cahaya atau tegangan yang dihasilkan kecil dari 0.79V maka tegangan di kaki non inverting lebih kecil dari kaki inverting, sehingga nilai outputnya akan mendekati tegangan Vsat- yaitu sebesar -3,96V dan transistor tidak akan on sehingga switch pada relay tidak berpindah sehingga lampu tidak hidup.


    5. Sensor Soil Moisture diletakkan di tancapkan pada tanah tanaman

    Sensor Soil Moisture akan mendeteksi kelembaban dalam tanah.  Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Sehingga sensor akan merespon hal ini arus tersebut keluar dari tegangan input sensor sebesar 5 V  sehingga terbacalah kelembaban tanah setelah itu sensor akan mersepon hal tersebut AO (Output Analog ) sehingga arus akan mengalir ke indukuktor menuju opamp kaki opamp (+) akan merespon kelembabapan yg telah terukur sedangkan (-) akan meneruskan sinyal menuju diode dan relay jika parameter kelembaman sudah dirasa cukup maka relay akan switch dan menyebabkan hidupnya pompa air

    Sensor  soil berfungsi untuk mendeteksi kelembaban keadaan tanah. Letaknya menancap pada tanah. Ketika potensiometer nya <= 70% yakni tanah dalam keadaan kering maka tidak akan ada arus yang mengalir hal ini menandakan tanah kering sehingga tanaman perlu disiram. Ketika soil sensor sensor aktif ( tanah basah  ) ditandai dengan potensiometer >70%maka sensor akan mengeluarkan tegangan sebesar +3,53V lalu di umpankan ke kaki non inverting OPAMP dan dibandingkan dengan kaki inverting karena tegangan pada kaki non inverting lebih besar maka output OPAMP plus saturasi(+) ,V referensi didapat dari Vref = Persentase potensiomneter X tegangan pada potensiometer . Rangkaian ini adalah detector non inverting dengan Vout = Aol (V1-V2). AOL untuk Op-amp 1458 sama seperti op amp lainnya, dimana terjadi penguatan yang tak terhingga kira kira 100.000 kali. Maka berlakulah rumus Vsaturasi = Vs-2.  lalu arus mengalir ke resistor lalu ke kaki base trasintor sehingga tegangan pada kaki base transistor sebesar 0,85 V dengan begitu maka transistor jadi ON ,dengan ON nya transistor maka ada nya arus yang mengalir dari supply menuju relay lalu ke kaki kolektor lalu ke emitor lalu ke ground ,dengan adanya arus yang mengaliri relay sehingga relay menjadi ON ,sehingga switch relay bergeser dari kanan ke kiri lalu ke batrai 12V dan motor bergerak sehingga pompa mati dan tanah berhenti disiram

     


    5. Video [kembali]




    6. Download File [kembali]


    • Download file

      Download File HTML: disini

      Download Vidio: disini

      Download File rangkaian: disini

      Download Data sheet ldr: disini

      Download Datasheet PIR: disini

      Download Datasheet transistor npn: disini

      Download Datasheet op amp: disini

      Download Datasheet resistor disini

      Download Datasheet diodadisini

      Download Datasheet Battery: disini

      Download Datasheet alternator: disini

      Download Datasheet Relaydisini

      Download Datasheet  Lampdisini

      Download Library PIR: disini

      Download Library UV sensor: disini

      Download Library Touch sensor: disini

      Download Datasheet Battery: disini

      Download Datasheet resistor: disini

      Download Datasheet Op-Amp: disini

      Download Datasheet Motor: disini

      Download Datasheet Switch: disini

      Download Datasheet Relaydisini

    • Download Library Soil Moisture Sensor : disini





    [menuju awal]

     

    Komentar